Jumat, 27 Juli 2012 0 comments

20 Juli 2012

Seperti biasa, akhir-akhir ini alhamdulillah saya dkk. dapat mengisi kebutuhan ruhiyah kami di hari yang istimewa: hari Jumat, salah satu hari besar untuk umat Islam di seluruh dunia. Pada hari ini, teman kami, Ahmad Ibrahim sudah terlebih dahulu melaksanakan ibadah puasa, sedangkan saya, Rebby, dan Akh Dimas (kebetulan yang hadir hanya segitu) mulai melaksanakan ibadah puasa di tanggal 21 Juli. Tapi perbedaan tanggal pelaksanaan puasa untuk kami tidak masalah, selama masih menyembah kepada tuhan yang sama, mengakui nabi yang sama, dan mempunyai kitab yang sama, insyaAllah kita saudara seiman. Lagipula, di pertemuan ini kami tidak secara khusus menyinggung perbedaan tanggal tersebut kok.

Di pertemuan hari ini, Akh Dimas membagikan sebagian ilmu yang didapatnya dari acara "National Leadership Camp 2012", sebuah acara kamp kepemimpinan nasional yang diadakan oleh PPSDMS Nurul Fikri (kebetulan Akh Dimas salah satu manusia yang tergabung di dalamnya). Berikut cuplikan ilmu yang beliau berikan.

Dunia pascasekolah menyenangkan bagi sebagian orang, tapi menyedihkan bagi sebagian yang lain. Ya, bukan hal yang mengherankan karena untuk dapat mengakses pendidikan biayanya semakin mahal. Selain itu, banyak juga mahasiswa yang (mungkin) mengisi waktunya dengan hal-hal yang kurang berguna sehingga bisa dikategorikan ke kategori menyedihkan.

Nah, saat lulus nanti pilihan juga tak kalah sulitnya dengan dunia kampus. Tantangan mahasiswa sekarang terbagi menjadi dua: membuat kaya negeri orang atau negeri sendiri. Sudah bukan rahasia lagi bahwa Indonesia memiliki potensi alam yang luar biasa dahsyatnya, tapi sayang potensi tersebut hanya dijual ke luar negeri dan ironisnya produk yang dijual ke negeri lain tsb. setelah diproses sedemikian rupa dijual kembali ke Indonesia dengan harga yang lebih tinggi tentunya. Hmm, miris.

Hal yang cukup menarik adalah perbedaan cita-cita antara "Anak Jakarta" dan "Anak daerah". Anak Jakarta jika lulus kuliah berorientasi untuk bekerja, sedangkan anak daerah cenderung berorientasi membangun daerahnya. Subhanallah. Oleh karenanya, Akh Dimas menekankan pada kami di kesempatan hari ini untuk mengubah paradigma kita dari Individualis menjadi Nasionalis.

Di kesempatan ini, hal yang paling menarik adalah kutipan dari seorang dosen dan peneliti Indonesia yang bernama Warsito Taruno. Beliau sempat mencicipi pendidikan di Jepang dan saat ini menjabat sebagai ketua MITI (Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia). "Mahasiswa Indonesia lebih bisa bekerja dan saya percaya dibanding mahasiswa Jepang", begitu kurang lebih perkataan beliau yang dikutip Akh Dimas dan kemudian saya catat. Wah, luar biasa, ternyata kita yang (mungkin) mencap diri kita kalah dengan negara lain belum tentu benar adanya. Tantangan untuk kita berikutnya: membuktikannya. InsyaAllah.

Sekian. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi pengingat untuk saya khususnya dan juga teman-teman yang membaca tulisan ini.

"Makin tinggi pendidikan tidak menjamin kehidupan. Jangan puas di satu kawasan, masih banyak yang lebih baik di kawasan lain".
Rabu, 18 Juli 2012 0 comments

6 Juli 2012

Hari ini bertepatan dengan Pengumuman SNMPTN Tulis yang dimajukan sehari, walaupun begitu alhamdulillah saya masih dapat berkumpul bersama teman-teman dalam kelompok halaqah kami. Sepanjang pertemuan nampak wajah tegang di antara kami karena menjelang pengumuman seleksi. Namun, kami sengaja menutupinya dengan candaan dan saling menyemangati serta mendoakan satu sama lain. Semoga diizinkan oleh-Nya mendapat hasil yang terbaik. Aamiin.

Pada pertemuan ini yang hadir ada lima orang: Ibrahim, Rebby, Yanuar, dan saya serta Akh Dimas tentunya. Di tengah kesunyian Masjid Attin selepas Sholat Jumat, Akh Dimas yang baru saja menjadi penghuni baru Asrama PPSDMS Nurul Fikri (selamat ya, akh!) memberi kami bermacam materi. Hal-hal yang saya sempat catat di antaranya.
  • Mengutip perkataan ahli perang Cina, Sun Tzu, "Ketika bertemu orang, jangan hanya memberi ikan, tapi berilah kail dan keahlian memancing." Kalimat tersebut jelas menasihati bahwa jika ingin membantu orang lain jangan hanya memberi hal yang habis dalam waktu sesaat, melainkan berilah hal yang justru bisa menghasilkan sesuatu.
  • Ketika kelebihan dan kekurangan dipersatukan dalam ikatan ukhuwah akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa, seperti Nabi Musa dengan Nabi Harun serta Mus'ab bin Umair dengan Ummi Maktum. Sebaik-baik ikatan adalah ikatan iman.
  • Jadilah pribadi muslim yang tidak hanya "Di masjid" untuk memperluas wawasan.
  • Jangan mengeksklusifkan diri di kuliah nanti. Fokus dan kenali banyak orang.
  • Jadikan perguruan tinggi di Indonesia sebagai teman, bukan "Musuh". "Musuh" justru dari luar Indonesia, minimal satu kawasan: ASEAN. Syukur-syukur bisa ber-"Musuhan" dengan kawasan yang lebih luas cakupannya.
Kurang lebih sebanyak itu yang sempat saya catat. Namun, ada kata-kata dari Akh Dimas yang ngena banget menurut saya.
"Ga banget, deh, kita sebagai Muslim hanya duduk di masjid, di pojokan, kerjaannya hanya membaca Alquran, pakai baju yang itu-itu saja dan lusuh pula. Kita semestinya menjadi orang-orang yang berprestasi dan menempati pos-pos strategis di bidangnya masing-masing sebagai bentuk dakwah kita."
Sabtu, 30 Juni 2012 0 comments

Tumbuhkan Budaya Malu


1. Malu datang terlambat.

2. Malu karena rekan sibuk melakukan aktivitas.

3. Malu karena melanggar peraturan.

4. Malu untuk berbuat salah.

5. Malu karena bekerja/belajar tidak berprestasi.

6. Malu karena tugas tidak dilaksanakan.

7. Malu karena tidak berperan aktif dalam mewujudkan kebersihan lingkungan.





Diambil dari pesan dinding yang sudah tidak terpakai di sekolah
Rabu, 20 Juni 2012 0 comments

Janji Siswa


  1. Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, abdi terhadap tanah air dan bangsa, setia pada Pancasila dan UUD 1945.
  2. Adab terhadap orangtua, hormat terhadap guru serta menjunjung tinggi derajat dan martabat sekolah.
  3. Belajar dengan sungguh-sungguh sebagai bekal masa depan bangsa.
  4. Berprestasi dalam rangka mengisi kemerdekaan.
  5. Menjadi warga masyarakat DKI Jakarta yang baik dan pemuda Indonesia yang bertanggung jawab.
Kamis, 14 Juni 2012 0 comments

Nice Commercial

Entah kenapa saya suka dengan Iklan Kumon berikut.


Liriknya:
The road is full of surprises
But there's always a happy tomorrow
Like the colors of the rainbow
We will shine . . . We will shine . . .
La la la la la la la
We will shine . . .
Jumat, 18 Mei 2012 0 comments

Langkah Sederhana yang Berdampak Luar Biasa

Assalamu'alaikum wr. wb.

Alhamdulillah, senang rasanya masih dapat menikmati indahnya karunia-Nya hari ini. Atas rasa syukur tersebut, saya ingin membagikan beberapa tips dan trik yang sederhana namun berdampak luar biasa terutama bagi bumi ini. Tulisan ini saya dapat dari penunjuk harga pada jaket produksi salah satu distro di Bandung yang saya beli. Berikut kutipannya.

Small Action Big Impact

Matikan Lampu Ketika Tidur
Penggunaan listrik yang tidak efisien mendorong pemakaian minyak bumi yang berlebihan

Pilih Makanan Buatan Lokal
Makanan yang tumbuh di sekitar kita tidak membutuhkan jasa transportasi yang memakan banyak energi dan menghasilkan CO2

Hindari Membawa Pulang Makanan
Makanan yang dibawa pulang menghasilkan sampah seperti pembungkus, tas plastik, atau styrofoam. Biasanya sampah ini susah didaur ulang

Gunakan Shower
Gunakan air sesuai kebutuhan sebab bak mandi dapat menampung 50 galon air dalam satu waktu

Pilih Makanan Organik
Pertanian organik tidak menggunakan bahan kimia yang merusak lingkungan

Menggunakan Dua Sisi Kertas untuk Mencetak
Industri kertas adalah kontributor terbesar ketiga pembuang emisi yang mengakibatkan global warming

Mungkin satu orang saja melakukan ini tidak berdampak berarti bagi bumi. Tapi bagaimana bila seribu orang, seratus ribu, satu juta, atau bahkan satu miliar orang melakukan ini? Hmm, pastinya bumi terhambat penuaan bumi kita ini, hehe. Sekian dari saya, semoga dapat bermanfaat.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Sabtu, 12 Mei 2012 0 comments

Perpisahan Mentor

Assalamu'alaikum wr. wb

Jumat, 6 April 2012

Mengawali hari dengan sholat subuh dan dilanjutkan tilawah di pagi hari, kemudian saya bergegas untuk mandi karena ada jadwal futsal dengan teman-teman XII IPA 2 di Halim Futsal. Lawannya? XII IPA 4! Setelah mandi dan sarapan pagi dengan kedua orangtua, saya lekas pamit menuju TKP. Dengan diantar mobil publik (baca: angkot), saya tiba di tempat tujuan jam 07.40. Ya, walaupun saya telat tapi ternyata yang sudah datang baru Arfi dan Bhre. Setelah menunggu sekitar 20 menit, barulah satu per satu teman-teman dari IPA 2 dan IPA 4 datang. Kami memulai pertandingan sekitar jam 08.00. Di pertandingan ini, IPA 2 tampil dengan baju nasionalnya untuk pertama kali. Hasilnya? Wah tidak terhitung skornya saking banyaknya gol tercipta dari IPA 2 maupun IPA 4. Setelah 2 jam bermain, kami istirahat sambil ngobrol dan mengeringkan badan sekitar satu jam. Setelahnya teman-teman pulang dan tinggal tersisa Ary dan saya. Saya dan Ary selanjutnya pergi ke Masjid Raya Al Huda, Cililitan untuk menunaikan sholat Jumat. Kebetulan di hari ini kelompok mentor saya janjian untuk kumpul di masjid ini.

Hari yang cukup emosional karena di hari ini kelompok mentoring saya transfer murobbi secara resmi (wah kayak transfer pelatih di klub sepak bola ya?). Setelah menunggu sekitar satu jam, Akh Diwang akhirnya datang disusul Yanuar beberapa menit kemudian. Lama menunggu teman-teman yang lain datang, kami melanjutkan pembicaraan di dalam masjid. Saat Fauzi dan Angger datang, mentoringpun dimulai. Akh Dimas lalu Rebby dan Ibrahim satu per satu datang.Setelah semua datang, mentoring secara resmi dibuka. Dalam kesempatan itu Akh Diwang membuka halaqah dengan kisah Dhana Widyatmika yang dikutip dari majalah Tarbawi. Dijelaskan di situ bahwa DW dikatakan sebagai pemuda di ujung surga karena keikhlasannya merawat ibunya yang sakit gagal ginjal dengan memberikan kenyamanan dan penanganan ekstra kepada si ibu. Namun sayang, kini santer terdengar bahwa DW diduga terkait korupsi di Direktorat Jendral Pajak. Ya, semoga diberi yang terbaik oleh Allah Swt.

Dalam kesempatan itu pula Akh Diwang memberi beberapa nasihatnya yang terakhir di halaqah kami sebelum secara resmi ditransfer diantaranya:
1. Tarbiyah bukanlah segalanya, tetapi segalanya berawal dari tarbiyah
2. Jadilah ahli di bidangnya dan isilah pos-pos penting di bidang itu
3. Tetap lanjutkan proses tarbiyah di manapun kelak kita berada

Setelah memberi nasihat-nasihat yang super tersebut, kami melanjutkan pertemuan itu di kedai makan Ayam Lepas, Cililitan depan PGC (Pusat Gaul Cililitan, hehe). Di sesi yang kedua itu banyak pula pembicaraan, tapi hanya satu yang saya ingat: "Kalau ana ga ikut tarbiyah, mungkin ana sekarang ngerokok setelah makan", kata Akh Diwang karena sebagian besar teman kantornya merokok setelah makan.

Sesi Ramah Tamah di Ayam Lepas, Cililitan
Mungkin segitu saja yang saya ingat di pertemuan hari itu. Sedih karena 'ditinggal' salah satu guru. Senang karena dapat guru baru. Tapi walau bagaimanapun itu sesuatu yang biasa terjadi karena pada hakikatnya Kita berkumpul untuk berpisah. Semoga senantiasa dapat mengingatkan kita tentang memori ini :-)

Sekian, Wassalamu'alaikum wr. wb.
Senin, 12 Maret 2012 0 comments

Mentoring

Islamedia – Tulisan ini ditujukan untuk seluruh mahasiswa, pemuda yang masih mempertanyakan kenapa harus mentoring? Apa sih itu mentoring dan yang lebih penting apa itu manfaatnya? Atau bisa juga tulisan ini untuk para mentor yang masih mempertanyakan kenapa saya menjadi mentor? Apa sih urgensinya dan bagaimana mentoring mampu menjadi bagian dari membangun peradaban?

Kenapa Harus Mentoring?

Karena mentoring sebenarnya adalah proses untuk “akselerasi kedewasaan”. Kedewasaan ini sangatlah luas. Bisa jadi, kedewasaan dalam memahami Islam, kedewasaan dalam berilmu sesuai pilihan kompetensinya, kedewasaan dalam menyikapi masalah, kedewasaan dalam memilih keputusan, bahkan kedewasaan dalam bergaul mengenal karakter manusia.

Kedewasaan, Kenapa? Kenapa Bisa? Dan Apakah Harus Dengan Mentoring?

Ya. Mentoring adalah sebuah grup diskusi terfokus yang di dalamnya terdapat interaksi-relasi antar insan, ada aspek manusiawi, serta hubungan interpersonal. Bisa jadi seseorang menjadi dewasa tanpa mentoring karena aspek pembentuk kedewasaan memang banyak. Bisa jadi dia anak sulung, sebatang kara, dididik orang tua, atau memang sudah dilepas sedari kecil. Mentoring adalah proses “percepatan kedewasaan”, karena dengan mentoring maka kita akan memperbesar “kapasitas berkomunitas” kita, memahami bahwa ternyata karakter manusia itu beragam, menangani konflik komunikasi, hingga mampu bekerjasama walaupun terdapat perbedaan prinsip di satu sisi.

Lalu, Kenapa Harus Mentoring Yang Isinya Materi Melulu ?

Materi? Ya, terkadang, mentor memang tidak mampu menerjemahkan materi "mati" menjadi “hidup”. Mentor harus paham, bahwa “mempelajari” dan “membaca” sebuah materi adalah satu masalah, sedangkan “membumikan” dan “mengkomunikasikan” materi kepada adik mentor, adalah masalah lain yang berbeda, jangan disamakan.

Mentoring mengandung tiga aspek, yaitu kognitif (materi keilmuan, knowledge. Bisa jadi rasmul bayan yang kita dapat dulu saat pertama kali liqo), afektif (sikap, bersikap saat menyampaikan, raut muka, bahasa tubuh, mimik wajah), dan psikomotorik (bisa jadi saat rihlah, olahraga, intonasi). Psikologi dan suasana mentoring akan sangat mempengaruhi adik mentor.

Mentoring, Apa Hubungannya Dengan Kesuksesan Saya? Apakah Mentoring Harus Bermateri Agama Islam?

Tahukah kamu, bahwa orang- orang yang mampu mengubah zaman pada masa mudanya adalah orang- orang yang membentuk kelompok diskusi tersegmen? Tahukah kamu, bahwa mentoring dapat mempercepat pemahaman kita akan sebuah disiplin ilmu? Dan, bukan hanya Islam. Tidak percaya? Ini beberapa contohnya :

  1. HOS Cokroaminoto punya tiga binaan, yaitu Sukarno (Presiden Pertama RI), Semaun (Pemimpin PKI Madiun), dan Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo (Pemimpin DI TII/ NII). Nah, semua jadi “tokoh” kan ? Walaupun akhirnya jadi berseberangan, itu mungkin karena mereka pada ngebandel,mentoringnya gak selesai kali ya?
  2. Jesse Jackson, senator negro pertama AS yang Yahudi. Salah satu binaannya adalah Lewis “ Scooter” Libby ( Staf DEPLU AS), dan salah satu binaan dari mentoringnya Yahudi dari Libby ini, sekarang menjabat sebagai Presiden Bank Dunia, Paul Wolfowitz (Pasti tahu dia kan?)
  3. Badiuzzaman Said Nursi, pemimpin Harokah Islamiyah dari Turki, penentang sekulerisme Kemal Pasha, dengan jamaahnya, Jamaah Nur, dan risalahnya, Risalah Nuriyah, punya kader yang masih dalam mentoringnya langsung, yaitu Dr. Necmetting Erbakan, dengan Partai Refah-nya, mantan PM Turki yang akhirnya terjungkal oleh militer, digantikan oleh Tanshu Ciller, dan hingga akhir hayatnya, dilarang terjun ke politik. Namun, Erbakan ini punya 11 binaan yang dipersiapkan untuk terjun ke politik praktis, dan 2 diantaranya adalah Abdullah Gul ( Presiden Turki sekarang) dan Recep Thayyip Erdogan ( PM Turki sekarang), yang mendapatkan amanah kepemimpinan dengan partai baru, Partai Keadilan dan Persatuan.
  4. Arifin Panigoro, Aburizal Bakrie, Abdul Latief, dan Fadel Muhammad adalah kader Golkar, yang sengaja dibentuk semenjak masih di bangku kuliah ITB untuk mengendalikan sektor riil Indonesia, dengan suatu saat nanti mengendalikan asosiasi dagangnya, yaitu KADIN. Mereka terkenal dengan sebutan “Grup Gelapnyawang”, murobinya, pasti semua kenal, Ginanjar Kartasasmita, Ketua DPD RI sekarang.
  5. Tahu teman satu mentoring-nya Einstein ? Ya, Schrodinger! Dan tahu nama komunitas diskusinya ? Ya, The Royal Society, yang sudah ada semenjak Sir Isaac Newton hingga Stephen Hawking sekarang.

Jadi Kenapa Mentoring? Saya Butuh Jawaban Logis- Rasional-Kuantitatif !

Baik, itu pertanyaan favorit saya, saya akan berikan jawaban: Karena dengan mentoring, maka kamu akan mengalami Akselerasi/Percepatan Kedewasaan.

Jawaban Yang Tidak Logis, Apa Maksudnya? Kedewasaan Apa Konkretnya?
Konkretnya?

Baik, saya kasih contoh tersegmen :

Kedewasaan Ilmu

Jika ingin mendapatkan akselerasi kedewasaan dalam memahami dan menerapkan ilmu kamu di kampus, kamu harus ngementor dengan dosennya di luar jam kuliah. Bikin kelompok kecil dengan satu dosen sebagai mentor di rumahnya, jangan nunggu TA (tugas akhir), kelamaan, keburu lulus! Kenapa? Karena ruangan kuliah terlalu sempit untuk mengetahui aspek teknis-taktis dari keilmuan kita. Jika memang benar-benar mau memiliki kemampuan berpikir strategis ala anak S1 dan bergerak taktis-teknis ala anak D3, maka, ajak seorang dosen untuk mentoring, curi semua ilmunya dan kamu akan mengalami akselerasi ilmu yang jauh berlipat. Kamu bisa punya kemampuan setara doctor atau peneliti sebelum berusia 25 tahun! Luar biasa bukan mentoring itu?

Kedewasaan Bisnis

Maksudnya? Ya, biasanya, orang punya ide luar biasa untuk terjun ke sektor riil, namun bingung mulai dari mana, tidak ada modal, tidak ada jaringan, dll. Nah, dengan mentoring bisnis ini, kamu bisa mendapatkan ilmu luar biasa bahwa ternyata bisnis besar bisa dimulai dengan tanpa modal! Bahwa jaringan itu bukan hal yang sulit! Dan, kamu bisa mendirikan perusahaan berbasis kompetensi kuliah kamu, seperti halnya Steve Jobs, atau Michael Dell, sebelum berusia 25 tahun! Nah, luar biasa bukan efek dari mentoring itu?

Kedewasaan Psikologis

Maksudnya, apa lagi? Hm, menjadi jenius bukan berarti terus jadi asosial loh. Jarang bergaul dan susah berinteraksi, seperti Steve Nash di Film A Beautifil Mind, sampai kena Skizofrenia segala! Sudahlah, cobalah untuk bisa paham bahwa karakter manusia itu beragam, ada yang sensitif, agresif, ekspansif, bahkan arogan segala! Tahu kan, biasanya orang asosial punya kecenderungan bunuh diri tinggi, bahkan suka gagal dalam membangun karir dan relasi. So, mau cepet dewasa dalam menyikapi permasalahan hidup? Yuk, mentoring.

Kedewasaan BerIslam

Ah, kamu pasti tidak mau disebut fanatik kan? Fanatisme berlebihan terjadi karena dogmatis yang tanpa ada diskusi dan interpretasi. Islam tidak seperti itu, kita diberikan kesempatan untuk bertanya seluas dan sedalam mungkin, kita bahkan ditantang untuk membuktikan kebenaran Islam dalam Al Quran, dan percayakah kamu, Malaikat saja bertanya! Mempertanyakan kepemimpinan manusia di bumi? Dan, mereka tidak disebut Allah dengan kurang ajar lho. So, mau menjadikan Islam sebagai sebuah gaya hidup? Setelah kamu jadi peneliti, pengusaha, hingga dosen, kamu akan kehilangan ruh dan karakter kuat manakala tidak punya prinsip yang kuat, dan saya yakin, Islam adalah prinsip hidup yang paling nyaman dan menyenangkan buat manusia, mau mentoring Bos? Yuuuk……

Intinya, dengan mentoring, kamu bakalan lebih cepat mengalami kedewasaan, mengenali potensi kemanusiaan kamu, hingga menata hidup kamu lebih baik, bukan Cuma buat kamu sendiri, tapi juga buat lingkungan sekitar kamu…Asyik kan?

Nah, contoh-contoh argumen diatas, apakah bisa dipakai? Sekedar saran ringan saja.


Ridwansyah Yusuf Achmad (Kepala Gamais ITB (08/09), Presiden Keluarga Mahasiswa ITB (09/10)

Minggu, 11 Maret 2012 1 comments

Kekuatan Doa

Assalamu'alaikum wr wb

Alhamdulillah gairah untuk nulis (atau ngetik ya?) di blog lagi ada nih. Di kesempatan ini, saya mau berbagi cerita tentang kekuatan doa, ya sesuai judulnya. Kita langsung ke TKP, hehe.

Diceritakan, pada hari-hari penghujung SMA biasanya disibukkan dengan ujian-ujian, baik ujian tulis, praktik (menurut KBBI ejaan yang benar "praktik" bukan "praktek"), maupun hati, ups. Di kesempatan ini saya mau nyeritain pengalaman luar biasa di ujian praktik IPA (karena kebetulan saya melanjutkan di program IPA SMA). Ceritanya dua hari sebelum ujian, saya sibuk ngubek-ngubek buku-buku kelas X dan XI buat nyari buku praktikum Fisika, Kimia, dan Biologi. Tapi sayang, yang ada cuma beberapa buku aja, yang lain ga tau di mana. Akhirnya lewat aksi cepat tanggap, melalui jejaring sosial facebook saya minta tolong sama teman-teman kelas untuk bawa buku praktikumnya esok hari, kali aja yang butuh ga cuma saya. Keesokan harinya saya langsung memfotokopi bagian-bagian penting yang akan diujikan di ujian praktik nanti. Selanjutnya, saya baca dengan seksama dan dalam tempo yang singkat buku praktikum fisika karena kelompok saya dapatnya ujian praktik fisika duluan.

Alhamdulillah ujian praktik fisika, kimia, dan biologi saya dilancarkan oleh Allah Swt. Fisika dapat ujian pengukuran memakai berbagai alat (mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup), kimia dapat titrasi asam basa, dan biologi dapat uji vitamin C. Mungkin beberapa kawan bilang saya beruntung dapat ujian yang 'katanya' mudah, tapi saya berpikir yang baik saja mungkin ini karena kekuatan doa dari saya sendiri, orangtua, guru, dll. Sedikit berbagi aja doa yang waktu itu saya panjatkan, mungkin bisa membantu di kemudian hari:
"Allahumma inni istauda'tuka maa qara'tu wa maa sami'tu wa maa hafizhtu wa maa ta'allamtu fardud hu ilayya 'inda haajati ilaihi"

"Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepadaMu akan apa-apa yang telah aku baca, telah aku dengar, dan telah aku hafalkan serta telah aku pelajari, maka keluarkanlah itu semua kembali saat aku membutuhkannya"
Doa itu saya dapat dari Akh Fandi Nurrohman dan katanya dia dapat dari temannya. Ya gapapa lah yang penting arti dari doanya luar biasa. Sekian untuk tulisan ini, semoga bermanfaat untuk semuanya.

Wassalamu'alaikum wr wb
Jumat, 09 Maret 2012 0 comments

9 Maret 2012

Assalamu'alaikum wr. wb.
Wah, udah lama ya saya nggak ngupdate ini, ya sekitar setahunan lah. Pada kesempatan ini saya mau ngupdate poin-poin penting dari hasil mentoring dengan Akh Dimas di Masjid Al-Huda SMAN 14 Jakarta tadi siang. Sengaja, biar ga lupa dikemudian hari, siapa tau bermanfaat :-)

Pada pertemuan tadi, Akh Dimas membahas tentang sebuah buku. Judulnya kalo ga salah (berarti bener) "Pesan-pesan Untuk Pelajar dan Mahasiswa" karya Ibrahim Al Jarullah dan Ali Abdul Halim.

Pesan dari sang penulis di antaranya:

1. Niat Ikhlas Untuk Menuntut Ilmu
Niatkan proses mencari ilmu semata-mata mencari keridhoan Allah Swt. dan demi mengentaskan kebodohan di masyarakat, bukan sekedar untuk mendapat ijazah dan pekerjaan saja. Karena semua itu bergantung pada satu kata: NIAT
"Sesungguhnya segala amalan itu tergantung pada niatnya"
2. Pelajari Materi Sebelum, Saat, dan Sesudah Kelas
Sebelum dimulai kelas, usahakan pelajari dulu materi yang kira-kira nanti dipelajari, kemudian saat di kelas perhatikan pengajar dengan baik dan tanyakan jika ada yang kurang jelas. Setelah selesai, ulangi kembali materi yang sudah dipelajari tadi di rumah.

3. Menjaga Hubungan Dengan Al-Qur'an
Pelajari, pahami, hafalkan, dan kaji tafsirnya kemudian amalkan, Insya Allah Al-Qur'an akan menjadi penolong kita di hari kiamat kelak.

4. Menjaga Sholat Lima Waktu
Usahakan sholat tepat waktu secara berjamaah di masjid (untuk laki-laki) karena sholat adalah tiang agama. Selain itu, sholat juga merupakan amalan yang pertama kali dihitung di hari kiamat nanti.

5. Berkumpul Dengan Teman-teman yang Baik
Memiliki banyak teman itu baik, tapi alangkah lebih baiknya kalau teman-teman dekat kita adalah teman-teman yang baik. Teman yang baik dapat membimbing dan menjaga kita untuk senantiasa berbuat baik, begitu pula sebaliknya. Jadi berkawan juga harus pilih-pilih lho!

6. Menggunakan Waktu Sebaik-baiknya untuk Hal-hal Bermanfaat
Menggunakan waktu di sini utamanya adalah waktu kosong. Berusahalah mengisi kekosongan waktu tersebut dengan hal-hal yang bermanfaat. Karena jika kita tidak menyibukkan diri untuk hal kebaikan, kita cenderung menyibukkan diri untuk hal keburukan

7. Berbakti Kepada Orangtua
Sudah tidak asing lagi, keberkahan atas segala sesuatu pasti dikaitkan dengan orangtua. Karena apa? Doa orangtua kepada anaknya itu tidak dihalangi di langit sehingga Insya Allah langsung didengar oleh Allah Swt. Oleh karenanya, berhati-hatilah dalam berperilaku kepada orangtua kita :-)
Ridho Allah berada dalam berada dalam ridho kedua orangtua (H.R. Tirmidzi)
8. Menghormati Guru
Guru ibarat orangtua kita di sekolah. Selain itu, mereka adalah sosok yang mulia karena rela dan ikhlas membagikan ilmunya kepada murid-muridnya. Oleh karenanya, sebagai siswa kita dituntut untuk berperilaku baik pula kepada mereka.
"Guru ibarat lilin, yang membakar dirinya sendiri untuk menerangi orang lain"
9. Mengamalkan Ilmu
Tugas seorang yang terdidik adalah mendidik. Aplikasikan ilmu yang sudah diperoleh selama ini dan serulah kepada orang lain serta bersabarlah. Ilmu adalah ibarat pohon, berbuahnya ilmu adalah dengan mengaplikasikan dan mengajarkannya kepada yang belum mengetahui.

Sekian yang bisa saya ingat dari isi mentoring tadi (walau sedikit nyontek dari website orang lain, hehe) semoga senantiasa dapat mengingatkan saya khususnya dan bermanfaat untuk yang membacanya.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Allah mengangkat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat. (QS.Al Mujadilah :11)

 
;